Sabtu, 08 Januari 2011

SUBNETTING DENGAN VLSM

.:: VLSM (Variable Length Subnet Mask) ::.
        VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnetones tidak bias digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
        Manfaat dari VLSM adalah memberbaiki kekurangan metode conventional subnetting. Dalam subnetting tradisional, semua subnet mempunyai kapasitas yang sama. Ini akan menimbulkan masalah ketika ada beberapa subnet yang jauh lebih besar daripada yang lain atau sebaliknya. Sedangkan pada metode subnetting VLSM semua subnet tidak harus mempunyai kapasitas yang sama, jadi bias disesuaikan dengan kebutuhan kita.

        Misalkan kita memiliki empat buah network dengan jumlah host yang berbeda-beda untuk tiap
networknya. Net-A (14 host), Net-B (30 host), Net-C (20 host) dan Net-D (6 Host). Ip yang digunakan adalah 192.168.100.xx . Bagaimana kita membuat subnet dengan menggunakan VLSM?

Langkah 1
Tentukan terlebih dahulu urutan network dengan jumlah host terbanyak dan subnet yang akan
digunakan. Dalam kasus ini urutan network mulai dari host terbanyak adalah Net-B, Net-C, Net-A dan Net-D. Bila dilihat jumlah host terbanyak yaitu pada Net-B, bandingkan dan pilihlah subnet yang memiliki selisih paling sedikit atau sama antara host per subnet dengan host terbanyak.
CIDR Host per subnet Blok subnet
/26 62 64
/27 30 32
/28 14 16
/29 6 8
/30 2 4

Langlah 2
Buat blok-subnet dari subnet yang sudah dipilih
Subnet 192.168.100.0 192.168.100.32 192.168.100.64 192.168.100.96
Ip pertama 192.168.100.1 192.168.100.33 192.168.100.65 192.168.100.97
Ip terakhir 192.168.100.30 192.168.100.62 192.168.100.94 192.168.100.126
Broadcast 192.168.100.31 192.168.100.63 192.168.100.95 192.168.100.127

Bila kita menggunakan subnet secara langsung, maka kita membutuhkan 4 blok-subnet untuk
menghubungkan keempat network tersebut. Berbeda halnya bila kita menggunakan VLSM.

Langkah 3
Bila menggunakan VLSM maka kita perlu untuk menentukan subnet yang akan digunakan untuk masingmasing network.
CIDR Host per subnet Blok subnet Network
/26 62 64 -
/27 30 32 B dan C
/28 14 16 A
/29 6 8 D

/30 2 4 -

Langkah 4
Menentukan jumlah blok-subnet yang baru
Berdasarkan blok-subnet pada langlah 2, kita memilih blok-subnet baru yang dapat menampung seluruh host dalam network A, B, C dan D. Perlu diingat bahwa satu blok-subnet dapat menampung 30 host.
Net-B Net-C Net-A dan Net-D
Subnet 192.168.100.0 192.168.100.32 192.168.100.64
Ip pertama 192.168.100.1 192.168.100.33 192.168.100.65
Ip terakhir 192.168.100.30 192.168.100.62 192.168.100.94
Broadcast 192.168.100.31 192.168.100.63 192.168.100.95

Net-B menempati satu blok-subnet karena jumlah host = jumlah host per subnet (30=30).
Net-C menempati satu blok-subnet karena jumlah host mendekati jumlah host per subnet (20 > 30).
Net-A dan Net-D menempati satu blok-subnet karena jumlah host dari kedua network tersebut hasilnya mendekati jumlah host per subnet (14 + 6 > 30).

Langkah 5
Menentukan subnet untuk VLSM
Blok-subnet untuk net-B dan net-C sudah tidak perlu lagi dipersoalkan tinggal bagaimana blok-subnet untuk net-A dan net-D. Berdasarkan langkah 3 kita menggunakan /28 untuk net-A dan /29 untuk net-B.

Berikut blok-subnet yang digunakan oleh net-A.
Net-A
Subnet VLSM 192.168.100.64 192.168.100.80
Ip pertama 192.168.100.65 192.168.100.81
Ip terakhir 192.168.100.78 192.168.100.94
Broadcast 192.168.100.79 192.168.100.95

Perhatikan, lompatan blok-subnet untuk net-A langsung menggunakan 64 tidak menggunakan 0 , 16, 32,48 karena sudah digunakan oleh net-B dan net-C. Jumlah host per subnet yang digunakan untuk net-A pun sesuai dengan format subnet yang digunakan yaitu 14. Blok-subnet kedua dari /28 pada net-A digunakan oleh net-B dengan format berbeda yaitu /29, dengan alasan yang sama maka lompatan bloksubnet untuk net-B langsung 80, sehingga blok-subnet yang baru untuk net-B yaitu :
Net-B
Subnet VLSM 192.168.100.80
Ip pertama 192.168.100.81
Ip terakhir 192.168.100.86
Broadcast 192.168.100.87

Secara lengkap subnet yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
Net-B 192.168.100.0 /27
Net-C 192.168.100.32 /27
Net-A 192.168.100.64 /28
Net-D 192.168.100.80 /2

 
Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
***
10.254.0.0
10.255.0.0
Host pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
***
10.254.0.1
10.255.0.0
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
***
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
***
10.254.255.255
10.255.255.255
Ubah tulisan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar